Malam itu (20/3) beberapa mahasiswa UIN menghadiri acara Malam
Budaya Rakyat Merdeka 2013, di lantai IV Hotel Sari Pan Pasifik, Sarinah,
Jakarta Pusat. Acara ini dimaksudkan untuk memperkenalkan sebagian budaya
Indonesia dan mengapresiasikan penghargaan kepada mereka yang berjasa bagi
proses demokrasi dan penginspirasi banyak orang.
Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, Koran Harian Rakyat Merdeka pasti mengangkat tema
tertentu tentang budaya Indonesia. Tak terkecuali pada malam ini, tema yang
diangkat adalah Beri Daku Sumba, tema ini berasal dari puisi dengan judul yang
sama. Puisi tersebut karya penyair kondang Indonesia yaitu Taufiq Ismail.
Adalah
bapak Teguh Santosa, salah satu dosen FISIP UIN yang mengundang para mahasiswa
untuk menghadiri acara ini. Selain sebagai dosen, beliau juga menjabat pemimpin
di jajaran direksi Rakyat Merdeka. Pada malam itu, beliau membuka acara dan
mengajak para hadirin mengapresiasi budaya Indonesia. “Kami ingin mengajar para
hadirin semua untuk mengapresiasi kekayaan dan keberagaman budaya yang menjadi
tulang punggung Indonesia raya,”ucap Teguh Santosa.
Acara
pesta rakyat ini, di hadiri oleh tokoh-tokoh nasional seperti : Menko
Perekonomian Hatta Rajasa beserta istri, Mentri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo,
Ketua MPR-RI Taufiq Keimas, Mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo, Yusril Ihza Mahendra, Taufiq Ismail, dan lain-lain. Tidak ketinggalan,
juga seorang atlet Olimpiade London 2012 Triyatno, Mantan Diplomat Indonesia
untuk Rusia M. Aji Surya, dan masih banyak lagi orang penting pada malam itu. Ada
beberapa sosok yang akan diberikan penghargaan malam hari itu, berupa :
Lifetime Achievment Award, Inspiration Award, Democracy Award, dan Indonesia
Magnificent Award.
Di sela acara, Taufiq Ismail membacakan puisinya
dengan penuh penghayatan. Sebelumnya ia menceritakan kronologi penciptaan puisi
tersebut. “Awalnya, saya diceritaka teman saya yang kuliah di Yogjakarta
tentang keindahan pulau Sumba, lalu saya menuliskan puisi tersebut sebagai
sebuah pengharapan kepada Allah agar saya bisa ke sana suatu saat,” ucapnya.
(red)
Para
hadirin khususnya mahasiswa tampak antusias mengikuti acara. Hal ini dapat
dilihat dari membludaknya pengunjung seiring menuju puncak acara penghargaan
yaitu Democracy Award. Pengunjungpun berharap acara ini terus berlanjut dan
semakin semarak. “Acaranya bagus, selain penghargaan ada pengenalan terhadap
aspek budaya Indonesia. Hal ini dapat memacu muda mudi untuk terus memelihara keberagaman
kebudayaan Indonesia agar tetap terjaga,”tandas Indra, salah satu mahasiswa
UIN. (red)
0 komentar:
Posting Komentar