Selasa, 25 Juni 2013

Filled Under:

Senjakustik, Sara Pengikis Kepenatan Kuliah

10.28

Performa : Band Skip & Go melantunkan lagu-lagu indah band-band ternama dalam acara Senjakustik, Rabu (05/06). Acara dihelat di teater merah belakang Gedung FISIP UIN Jakarta.

Ciputat – Senja Rabu itu (05/06) berbeda dengan senja-senja lainnya, tak ada mahasiswa yang sibuk membaca buku atau sibuk berdiskusi di sudut-sudut kampus. Yang tampak adalah puluhan mahasiswa mulai memadati teater merah di belakang Gedung FISIP UIN Jakarta, di atasnya tersusun rapi tiga bangku cafe setinggi 80 cm dengan dua buah gitar, di sampingnya sebuah keyboard dengan bangku yang lebih pendek menemaninya. Di kedua sisi panggung terdapat speaker pengeras suara dengan kabel panjang membentang dilantai panggung menuju operator sound. Tak jauh dari operator, ada sebuah meja yang penuh dengan aneka jajanan seperti kantin untuk menyemarakan acara.

Acara tersebut adalah senjakustik, sebuah konser musik akustik yang melibatkan beberapa band sekitar UIN. Konser ini berlangsung di teater merah belakang gedung FISIP UIN Jakarta, acara ini dimulai pukul lima sore. Bertindak sebagai pembawa acara adalah Ananda Fikri dan Ahsan Ridho'i. Acara ini dimulai dengan sambutan oleh Khairy Fuady selaku Presiden Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) 2013-2014. Dalam sambutannya ia mengatakan suasana tempat mendukung acara musik ini. “Romantika sore ini sungguh berbeda dari sore-sore kemarin, dan senja adalah waktu yang tepat untuk melepas penat, untuk merenda aksara dan membaca ayat-ayat senja di tepian danau Gintung nan jingga ini,” katanya.

Lebih lanjut, Khairi memaparkan pentingnya seni bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa FISIP. ”Saya teringat perkataan John. F. Kennedy ‘jikalau politik itu kotor, maka puisi lah membasuhnya’. Jadi, seni menjadi penting untuk melepas penat kita akan diktat-diktat kuliah dan hiruk pikuk percaturan politik di Indonesia,”papar mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional semester empat ini. Di akhir kata ia mengucapkan selamat menikmati acara senjakustik.

Senjakustik sejatinya adalah salah satu program HIMAHI Departemen Seni dan Kebudayaan. Acara ini dikomandoi langsung oleh Menteri departemen bersangkutan yaitu L M Al Jabar. Ia menjelaskan bahwa acara ini adalah program ungulannya departemennya. “Acara ini sebenarnya program dari tahun lalu, dan kami melanjutkannya dan mengharapkan acara ini bisa terus berlanjut kalau bisa tiap bulan agar bisa menjadi jargon dan indentitas bahwa Senjakustik tuh pasti acaranya anak HI dan FISIP secara umum,” tandas mahasiswa asal Muna, Sulawesi Tenggara ini.

Untuk mengadakan acara ini pihak penyelenggara juga dihadapkan beberapa kendala, Al Jabar mengatakan bahwa masalah biaya dan perizinan menjadi kendala awal acara ini, namun untungnya cepat terselesaikan.“Kami menemukan beberapa masalah awal, salah satunya adalah perizinan dan pembiayaan. Syukurlah setelah kami berikan rasionalisasi, pihak fakultas yang diwakili oleh Pak Abrori menerima dan mendukung penuh terselenggaranya acara ini, baik secara finansial maupun secara moril, ” ujar mahasiswa HI semester 6 ini.

Acara ini juga melibatkan beberapa band sekitar UIN, Al Jabar mengungkapkan bahwa band yang tampil tidak harus berasal dari lingkungan FISIP kami juga membolehkan band dari luar. “Untuk band sendiri kami lebih mengutamakan dari FISIP, namun kami tidak melarang band-band di luar FISIP,”katanya.

Band yang tampil pertama kali adalah Skip Go, band ini berangotakan empat orang yaitu Abdullah Zein, Guntomo Raharjo, Arrijal Rachman, dan Nur Jannah. Mereka melantunkan lagu Thousand Years punya Christina Perri dan Untitled milik Maliq and d'Essensial. Zein sebagai ketuanya menjelaskan motivasi tampil di acara ini. “Senjakustik ini cara kami untuk mencari pengalaman dan melatih mental untuk tampil di depan banyak orang,”tuturnya.

Lain band lain lagi lagunya, adalah Syariahkustik yang turut meramaikan acara ini. Band yang berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum ini membawakan lagu You Are My Everything dan Could it be Love. Rifky salah satu personel band menyayangkan kurangnya antusias mahasiswa. “Acaranya bagus, sound, tempatnya juga bagus dan mendukung penampilan band kami, namun sayangnya mahasiswa yang melihat penampilan kita gak serame kampus satu,” ucap mahasiswa jurusan Perbankan  Syariah ini.

Departemen Wirausaha Semarakan Suasana

Di pojok kanan pangung ada sebuah meja belajar dengan dispenser tertata rapi diatasnya, aneka macam kopi, minuman ringan, gorengan, dan cemilan kecil berjajar indah melengkapi meja tersebut. Dua orang mahasiswa dengan kalem-nya menyapa dan memberikan pelayanan terbaik mereka kepada para pembeli. Mereka adalah Rayhan dan Ash-Shidiq, keduanya di bantu dua mahasiswa lain yaitu Hady Yahya dan Ayu.   
   
Ash-Shidiq, selaku salah koordinator warung itu menuturkan tujuan didirikannya warung tersebut. “Yah, ini program kita, Departemen Wirausaha untuk menyemarakan acara Senjakustik, melatih kita untuk wirausaha, dan mengakomodir konsumsi penoton agar tetap bisa menikmati acara,” tutur mahasiswa Hubungan Internasional asal Depok ini.

Lebih lanjut, Shidiq menambahkan bahwa  dalam pelaksanaanya ia mendapatkan beberapa kendala. “ Kendala sih ada, kita kesulitan dana. Ini aja modalnya pribadi tapi kita tetep semangat sih. Moga-moga aja acara senjanjutnya bisa lebih mudah modalnya,” tambahnya sambil tersenyum.


Seiring berjalannya waktu, kian malam kian banyak mahasiswa yang datang menghampiri teater merah. Acara selesai jam setengah sebelas malam setelah ditutup oleh penampilan OCEAN dan SW Legend. (cha-chan)

0 komentar:

Posting Komentar