Performa : Band Skip & Go melantunkan lagu-lagu indah band-band ternama dalam acara Senjakustik, Rabu (05/06). Acara dihelat di teater merah belakang Gedung FISIP UIN Jakarta.
Ciputat – Senja Rabu itu
(05/06) berbeda dengan senja-senja lainnya, tak ada mahasiswa yang sibuk
membaca buku atau sibuk berdiskusi di sudut-sudut kampus. Yang tampak adalah
puluhan mahasiswa mulai memadati teater merah di belakang Gedung FISIP UIN Jakarta,
di atasnya tersusun rapi tiga bangku cafe setinggi 80 cm dengan dua buah gitar,
di sampingnya sebuah keyboard dengan bangku yang lebih pendek menemaninya. Di
kedua sisi panggung terdapat speaker pengeras suara dengan kabel panjang
membentang dilantai panggung menuju operator sound. Tak jauh dari operator, ada
sebuah meja yang penuh dengan aneka jajanan seperti kantin untuk menyemarakan
acara.
Acara tersebut adalah senjakustik, sebuah konser musik
akustik yang melibatkan beberapa band sekitar UIN. Konser ini berlangsung di
teater merah belakang gedung FISIP UIN Jakarta, acara ini dimulai pukul lima
sore. Bertindak sebagai pembawa acara adalah Ananda Fikri dan Ahsan Ridho'i.
Acara ini dimulai dengan sambutan oleh Khairy Fuady selaku Presiden Himpunan
Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) 2013-2014. Dalam sambutannya ia
mengatakan suasana tempat mendukung acara musik ini. “Romantika sore ini sungguh
berbeda dari sore-sore kemarin, dan senja adalah waktu yang tepat untuk melepas
penat, untuk merenda aksara dan membaca ayat-ayat senja di tepian danau Gintung
nan jingga ini,” katanya.
Lebih lanjut, Khairi memaparkan pentingnya seni bagi
mahasiswa, khususnya mahasiswa FISIP. ”Saya teringat perkataan John. F. Kennedy
‘jikalau politik itu kotor, maka puisi lah membasuhnya’. Jadi, seni menjadi
penting untuk melepas penat kita akan diktat-diktat kuliah dan hiruk pikuk
percaturan politik di Indonesia,”papar mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional
semester empat ini. Di akhir kata ia mengucapkan selamat menikmati acara
senjakustik.
Senjakustik sejatinya
adalah salah satu program HIMAHI
Departemen Seni dan Kebudayaan. Acara ini dikomandoi langsung oleh Menteri
departemen bersangkutan yaitu L M Al Jabar. Ia menjelaskan bahwa acara ini
adalah program ungulannya departemennya. “Acara ini sebenarnya program dari
tahun lalu, dan kami melanjutkannya dan mengharapkan acara ini bisa terus
berlanjut kalau bisa tiap bulan agar bisa menjadi jargon dan indentitas bahwa
Senjakustik tuh pasti acaranya anak HI dan FISIP secara umum,” tandas mahasiswa
asal Muna, Sulawesi Tenggara ini.
Untuk mengadakan acara ini
pihak penyelenggara juga dihadapkan beberapa kendala, Al Jabar mengatakan bahwa
masalah biaya dan perizinan menjadi kendala awal acara ini, namun untungnya
cepat terselesaikan.“Kami menemukan beberapa masalah awal, salah satunya adalah
perizinan dan pembiayaan. Syukurlah setelah kami berikan rasionalisasi, pihak
fakultas yang diwakili oleh Pak Abrori menerima dan mendukung penuh
terselenggaranya acara ini, baik secara finansial maupun secara moril, ” ujar
mahasiswa HI semester 6 ini.
Acara ini juga melibatkan
beberapa band sekitar UIN, Al Jabar mengungkapkan bahwa band yang tampil tidak
harus berasal dari lingkungan FISIP kami juga membolehkan band dari luar.
“Untuk band sendiri kami lebih mengutamakan dari FISIP, namun kami tidak
melarang band-band di luar FISIP,”katanya.
Band yang tampil pertama
kali adalah Skip Go, band ini berangotakan empat orang yaitu Abdullah Zein,
Guntomo Raharjo, Arrijal Rachman, dan Nur Jannah. Mereka melantunkan lagu
Thousand Years punya Christina Perri dan Untitled milik Maliq and d'Essensial.
Zein sebagai ketuanya menjelaskan motivasi tampil di acara ini. “Senjakustik
ini cara kami untuk mencari pengalaman dan melatih mental untuk tampil di depan
banyak orang,”tuturnya.
Lain band lain lagi
lagunya, adalah Syariahkustik yang turut meramaikan acara ini. Band yang
berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum ini membawakan lagu You Are My
Everything dan Could it be Love. Rifky salah satu personel band menyayangkan
kurangnya antusias mahasiswa. “Acaranya bagus, sound, tempatnya juga bagus dan
mendukung penampilan band kami, namun sayangnya mahasiswa yang melihat
penampilan kita gak serame kampus satu,” ucap mahasiswa jurusan Perbankan Syariah ini.
Di pojok kanan pangung ada
sebuah meja belajar dengan dispenser tertata rapi diatasnya, aneka macam kopi,
minuman ringan, gorengan, dan cemilan kecil berjajar indah melengkapi meja
tersebut. Dua orang mahasiswa dengan kalem-nya menyapa dan memberikan pelayanan
terbaik mereka kepada para pembeli. Mereka adalah Rayhan dan Ash-Shidiq,
keduanya di bantu dua mahasiswa lain yaitu Hady Yahya dan Ayu.
Ash-Shidiq, selaku salah
koordinator warung itu menuturkan tujuan didirikannya warung tersebut. “Yah,
ini program kita, Departemen Wirausaha untuk menyemarakan acara Senjakustik,
melatih kita untuk wirausaha, dan mengakomodir konsumsi penoton agar tetap bisa
menikmati acara,” tutur mahasiswa Hubungan Internasional asal Depok ini.
Lebih lanjut, Shidiq
menambahkan bahwa dalam pelaksanaanya ia
mendapatkan beberapa kendala. “ Kendala sih ada, kita kesulitan dana. Ini aja
modalnya pribadi tapi kita tetep semangat sih. Moga-moga aja acara senjanjutnya
bisa lebih mudah modalnya,” tambahnya sambil tersenyum.
Seiring berjalannya waktu,
kian malam kian banyak mahasiswa yang datang menghampiri teater merah. Acara
selesai jam setengah sebelas malam setelah ditutup oleh penampilan OCEAN dan SW
Legend. (cha-chan)
0 komentar:
Posting Komentar