Ada
yang paling istimewa di antara yang istimewa dan ada yang terbaik di antara
yang baik-baik. Dalam suatu hal pasti ada sesuatu yang lebih, yang terlihat
beda dengan ciri khasnya menjadikan hal ini wah. Begitu juga dalam seminggu
pasti ada hari yang kutunggu, hari yang selalu kunantikan kedatangannya, hari
di mana tiada beban di pundakku, ibarat seorang pekerja aku telah membawa karung terakhir. Hari itu adalah hari selasa,
hari liburku hari aku bisa melaksanakan hal yang bermanfaat bagiku.
Pagi
itu ketika matahari masih tersipu malu menampakan wujudnya. Sang kabutpun masih
terlihat di sana-sini . Dinginnya angin kala itu tak tertahankan. Aku terbangun
di pagi buta, waktu menuntukan pukul 05.00 dengan sekuat tenaga aku bangit dari
tidur pulas. Berjalan aku sempoyongan menuju kamar mandi, keranku hidupkan aku
basuhkan air nan dingin itu ke mukaku, Subhanallah sungguh segarnya air ini,
betapa indahnya nikmatmu wahai Tuhan semesta alam aku masih Engkau berikan
nikmat untuk hidup hari ini Al-hamdulillah. Selesainya berwudhu, aku bersujud
di hadapan-Nya beribadah menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim. Allahu
Akbar….. aku bertakbir memulai sholat ini.
Banyak
pekerjaan yang ingin aku laksanakan hari ini: menulis blog, membereskan kamar,
mencuci baju, dan membersihkan surgaku, kamar terindahku. Semua rencana ini
kulaksanakan dengan senang hati dan senyuman sambil berharap aku dapat
melaksanakannya ikhlas. Tanpa terasa satu persatu planning itu selesai
terealisasikan dengan senang hati aku menyelesaikan dengan Alhamdulillah.
Capek mungkin itu kata yang tepat mengambarkan perasaanku sambil berebah di
atas kasur nan empuk ditemani kipas yang beputar mengeluarkan angin sejuknya,
tiba-tiba handphoneku bergetar tanda ada sebuah pesan masuk, dengan setengah
hati kubaca sebuah pesan bertuliskan :
“Mentoring untuk tanggal
30 Oktober 2012 yaitu seminar dan diskusi umum : Pembentukan Karakter Muda oleh
Deddy Sussanto (Manager Winning Indonesia Public School)”
Dari
dalam lubuk hati terdalam aku berucap “Ohh….tidak gak jadi aku merasakan libur
sepuasnya harus mengikuti mentoring”. Sejenak aku berfikir judul yang akan
diangkat karakter menarik akhirnya ku memutuskan untuk mengikuti acara. Waktu
menunjukan pukul 14.00 aku bersiap diri menghadiri seminar yang bermanfaat, tapi
aku mengurungkan niat datang tepat waktu entah kenapa ingin menunaikan sholat
ashar dulu. Setelah sholat aku bersiap meluncur mengunakan “istri pertamaku”
kustarter dirinya, suara knalpotnya cukup berisik tapi bagiku ia amat gagah
dengan suaranya. Tiba juga aku di kampus biru ini, di jalan kertamukti dengan
semangat mengebu-gebu aku masuk ke ruangan seminar. Berikut aku tampilak
refleksi dari seminar tadi :
PEMBENTUKAN
KARAKTER MUDA
Ada sebuah ungkapan yang pernah di ucapkan Soekarno “Beri
aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Mungkin istilah ini tak asing
di telinga kita, tapi itu terjadi dulu tak lama setelah Indonesia merdeka, berbeda
dengan pemuda sekarang beri aku sepuluh pemuda maka akan kuciptakan boy band.
Dari pendahuluan ini dapat aku tangkap bahwa telah
terjadi penggeseran nilai tentang hakikat pemuda, mereka adalah agent of change
di tangan mereka ada kepentingan umat, masa depan nan cerah dibentuk oleh
mereka. Bayangkan sejarah kemerdekaan kita, bagaimana golongan pemuda menculik
para proklamator untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia dan mengasingkan
mereka ke Rengasdengklok. Ingatlah bagaimana mereka mengulingkan rezim Soeharto
tahun 1998, sunguh banyak kisah yang bisa diambil dari semangat pemuda.
Semangat istilah tentang kekuatan nan ampuh untuk melaksanakan suatu hal,
adapun nilai itu telah bergeser bahkan hampir punah karena yang ada sekarang
yakni cemungudzt hahaha….. #JustKidding
Banyak permalahan bangsa ini, bangsa kita telah carut
marut, bangsa kita telah terjerumus ke jurang, bangsa kita hancur disebabkan
masyarakatnya sendiri. Siapa yang akan merubah ini semua? Siapa lagi jika bukan
pemuda tapi, apa yang kita lihat akhir-akhir ini banyak tawuran, pengunaan
narkoba, seks bebas, bolos sekolah, pencurian dan lain-lain sejuta contoh
kehancuran karakter bangsa ini. Bagaimana kita menghadapinya? Bagaimana merubah
ini semua? Bagaimana memulainya?
Semua permasalahan ini bermula dari karakter bangsa yang
hancur, yang telah mengakar dan mendarah daging. Banyak aspek yang salah semuanya
berperan andil dalam rusaknya karakter bangsa ini baik system pendidikan,
faktor orang tua, lingkungan, masyarakat, teman bermain dan media massa.
Sebelumnya saya ingin mengingatkan kita semua merupakan aspek dari masyarakat
jadi rusaknya karakter bangsa merupakan salah kita juga, kita termasuk actor di
dalam hancurnya karakter. Jangan pesimis akan hal ini, semuanya bisa dirubah
ini bukan takdir yang merupakan sesuatu yang diberi tak bisa dirubah, bukan
something given from God. Maka dari itu siapa yang akan merubah ini semua? Siapa
lagi kalau bukan pemuda.
Solusinya yang pertama yaitu tujuan, kita hendaknya
memiliki tujuan sebuah visi yang ingin dicapai, apa yang hendak kita ubah?
ibarat berjalan mengendarai motor maka tentukan tujuan kita kemana arahnya?
Agar kita tidak mendapatkan rasa lelah dan capek tak berguna. Solusi kedua
yakni karakter, mari bersama bangun karakter bangsa dimulai dari karakter kita,
bangun itu dari diri sendiri dari yang kecil dan mulailah dari sekarang.
Cobalah ciptakan sebuah komunitas yang bisa mengubah kebiasaan karakter bangsa,
mengubah kebiasaan jelek menjadi hal positif. Maka dari itu pendidikan anak
oleh orang tua merupakan asas yang harus dibangun pertama kali, karena bangsa
hebat adalah bangsa yang terdidik oleh ibu-ibu super yang sungguh amat sangat
mulia. Hal ini tak asing bagi umat islam karena sudah tertanam dalam aktifitas
sehari-hari yaitu sholat, karena sholat yang benar akan mencegah pelakunya dari
perbuatan keji dan mungkar. Adapun solusi ketiga adalah bersinergi
dengan cara berbagi sesama kita memberi sesuatu yang bermanfaat seperti dalam
rukun islam ketiga yakni zakat. Solusi keempat yaitu menahan diri dengan
segala godaan hawa nafsu seperti puasa dalam rukun islam. Adapun yang terakhir
action saatnya beraksi setelah menyiapkan strategi yang matang untuk mengubah
karakter bangsa, mengubah peradaban, mengubah dunia seperti yang tertera dalam
rukun islam yang kelima ibadah haji yang banyak melaksanakan action.
MAKA DARI ITU MULAILAH
PERUBAHAN MENUJU MASA DEPAN CERAH DARI DIRI SENDIRI, MULAI DARI HAL YANG KECIL
DAN MULAI DARI SEKARANG
DAN INGAT ALLAH TIDAK AKAN
MENGUBAH SUATU KAUM SAMPAI IA MENGUBAH DIRINYA SENDIRI
BANGKIT PEMUDAKU....
BANGKIT INDONESIAKU....
HIDUP BANGSAKU....
JAYALAH GARUDAKU....
BANGKIT PEMUDAKU....
BANGKIT INDONESIAKU....
HIDUP BANGSAKU....
JAYALAH GARUDAKU....
0 komentar:
Posting Komentar