Selasa, 30 Oktober 2012

Filled Under:

KARAKTER PEMUDA

08.49



Ada yang paling istimewa di antara yang istimewa dan ada yang terbaik di antara yang baik-baik. Dalam suatu hal pasti ada sesuatu yang lebih, yang terlihat beda dengan ciri khasnya menjadikan hal ini wah. Begitu juga dalam seminggu pasti ada hari yang kutunggu, hari yang selalu kunantikan kedatangannya, hari di mana tiada beban di pundakku, ibarat seorang pekerja aku telah membawa  karung terakhir. Hari itu adalah hari selasa, hari liburku hari aku bisa melaksanakan hal yang bermanfaat bagiku.

Pagi itu ketika matahari masih tersipu malu menampakan wujudnya. Sang kabutpun masih terlihat di sana-sini . Dinginnya angin kala itu tak tertahankan. Aku terbangun di pagi buta, waktu menuntukan pukul 05.00 dengan sekuat tenaga aku bangit dari tidur pulas. Berjalan aku sempoyongan menuju kamar mandi, keranku hidupkan aku basuhkan air nan dingin itu ke mukaku, Subhanallah sungguh segarnya air ini, betapa indahnya nikmatmu wahai Tuhan semesta alam aku masih Engkau berikan nikmat untuk hidup hari ini Al-hamdulillah. Selesainya berwudhu, aku bersujud di hadapan-Nya beribadah menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim. Allahu Akbar….. aku bertakbir memulai sholat ini.
Banyak pekerjaan yang ingin aku laksanakan hari ini: menulis blog, membereskan kamar, mencuci baju, dan membersihkan surgaku, kamar terindahku. Semua rencana ini kulaksanakan dengan senang hati dan senyuman sambil berharap aku dapat melaksanakannya ikhlas. Tanpa terasa satu persatu planning itu selesai terealisasikan dengan senang hati aku menyelesaikan dengan Alhamdulillah. Capek mungkin itu kata yang tepat mengambarkan perasaanku sambil berebah di atas kasur nan empuk ditemani kipas yang beputar mengeluarkan angin sejuknya, tiba-tiba handphoneku bergetar tanda ada sebuah pesan masuk, dengan setengah hati kubaca sebuah pesan bertuliskan :

“Mentoring untuk tanggal 30 Oktober 2012 yaitu seminar dan diskusi umum : Pembentukan Karakter Muda oleh Deddy Sussanto (Manager Winning Indonesia Public School)”

Dari dalam lubuk hati terdalam aku berucap “Ohh….tidak gak jadi aku merasakan libur sepuasnya harus mengikuti mentoring”. Sejenak aku berfikir judul yang akan diangkat karakter menarik akhirnya ku memutuskan untuk mengikuti acara. Waktu menunjukan pukul 14.00 aku bersiap diri menghadiri seminar yang bermanfaat, tapi aku mengurungkan niat datang tepat waktu entah kenapa ingin menunaikan sholat ashar dulu. Setelah sholat aku bersiap meluncur mengunakan “istri pertamaku” kustarter dirinya, suara knalpotnya cukup berisik tapi bagiku ia amat gagah dengan suaranya. Tiba juga aku di kampus biru ini, di jalan kertamukti dengan semangat mengebu-gebu aku masuk ke ruangan seminar. Berikut aku tampilak refleksi dari seminar tadi :

PEMBENTUKAN KARAKTER MUDA

            Ada sebuah ungkapan yang pernah di ucapkan Soekarno “Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Mungkin istilah ini tak asing di telinga kita, tapi itu terjadi dulu tak lama setelah Indonesia merdeka, berbeda dengan pemuda sekarang beri aku sepuluh pemuda maka akan kuciptakan boy band.

            Dari pendahuluan ini dapat aku tangkap bahwa telah terjadi penggeseran nilai tentang hakikat pemuda, mereka adalah agent of change di tangan mereka ada kepentingan umat, masa depan nan cerah dibentuk oleh mereka. Bayangkan sejarah kemerdekaan kita, bagaimana golongan pemuda menculik para proklamator untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia dan mengasingkan mereka ke Rengasdengklok. Ingatlah bagaimana mereka mengulingkan rezim Soeharto tahun 1998, sunguh banyak kisah yang bisa diambil dari semangat pemuda. Semangat istilah tentang kekuatan nan ampuh untuk melaksanakan suatu hal, adapun nilai itu telah bergeser bahkan hampir punah karena yang ada sekarang yakni cemungudzt hahaha….. #JustKidding

            Banyak permalahan bangsa ini, bangsa kita telah carut marut, bangsa kita telah terjerumus ke jurang, bangsa kita hancur disebabkan masyarakatnya sendiri. Siapa yang akan merubah ini semua? Siapa lagi jika bukan pemuda tapi, apa yang kita lihat akhir-akhir ini banyak tawuran, pengunaan narkoba, seks bebas, bolos sekolah, pencurian dan lain-lain sejuta contoh kehancuran karakter bangsa ini. Bagaimana kita menghadapinya? Bagaimana merubah ini semua? Bagaimana memulainya?

            Semua permasalahan ini bermula dari karakter bangsa yang hancur, yang telah mengakar dan mendarah daging. Banyak aspek yang salah semuanya berperan andil dalam rusaknya karakter bangsa ini baik system pendidikan, faktor orang tua, lingkungan, masyarakat, teman bermain dan media massa. Sebelumnya saya ingin mengingatkan kita semua merupakan aspek dari masyarakat jadi rusaknya karakter bangsa merupakan salah kita juga, kita termasuk actor di dalam hancurnya karakter. Jangan pesimis akan hal ini, semuanya bisa dirubah ini bukan takdir yang merupakan sesuatu yang diberi tak bisa dirubah, bukan something given from God. Maka dari itu siapa yang akan merubah ini semua? Siapa lagi kalau bukan pemuda.

            Solusinya yang pertama yaitu tujuan, kita hendaknya memiliki tujuan sebuah visi yang ingin dicapai, apa yang hendak kita ubah? ibarat berjalan mengendarai motor maka tentukan tujuan kita kemana arahnya? Agar kita tidak mendapatkan rasa lelah dan capek tak berguna. Solusi kedua yakni karakter, mari bersama bangun karakter bangsa dimulai dari karakter kita, bangun itu dari diri sendiri dari yang kecil dan mulailah dari sekarang. Cobalah ciptakan sebuah komunitas yang bisa mengubah kebiasaan karakter bangsa, mengubah kebiasaan jelek menjadi hal positif. Maka dari itu pendidikan anak oleh orang tua merupakan asas yang harus dibangun pertama kali, karena bangsa hebat adalah bangsa yang terdidik oleh ibu-ibu super yang sungguh amat sangat mulia. Hal ini tak asing bagi umat islam karena sudah tertanam dalam aktifitas sehari-hari yaitu sholat, karena sholat yang benar akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Adapun solusi ketiga adalah bersinergi dengan cara berbagi sesama kita memberi sesuatu yang bermanfaat seperti dalam rukun islam ketiga yakni zakat. Solusi keempat yaitu menahan diri dengan segala godaan hawa nafsu seperti puasa dalam rukun islam. Adapun yang terakhir action saatnya beraksi setelah menyiapkan strategi yang matang untuk mengubah karakter bangsa, mengubah peradaban, mengubah dunia seperti yang tertera dalam rukun islam yang kelima ibadah haji yang banyak melaksanakan action.

MAKA DARI ITU MULAILAH PERUBAHAN MENUJU MASA DEPAN CERAH DARI DIRI SENDIRI, MULAI DARI HAL YANG KECIL DAN MULAI DARI SEKARANG
DAN INGAT ALLAH TIDAK AKAN MENGUBAH SUATU KAUM SAMPAI IA MENGUBAH DIRINYA SENDIRI

BANGKIT PEMUDAKU....
BANGKIT INDONESIAKU....
HIDUP BANGSAKU....
JAYALAH GARUDAKU....

0 komentar:

Posting Komentar