Sabtu, 18 Mei 2013

Filled Under:

Wong Ndeso Penakluk New York

17.50



Ciputat – Malam itu (18/05), ribuan mahasiswa antuasias menyambut Iwan Setyawan, penulis novel 9 Summers 10 Autumns yang datang menyambangi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai bintang tamu dalam acara talk show motivasi Rossy Goes to Campus. Bertempat di Aula Prof. Dr. Harun Nasution, ia memaparkan banyak hal mengenai kisah hidupnya hingga puncak kariernya sebagai Director Internal Client Managementdi Nielsen Research New York.

Bertindak sebagai pembawa acara yakni Rosiana Silalahi, ia berhasil menyemarakan acara dan membuat mahasiswa antusias. Iwan mengatakan bahwa novel ini ditulis untuk keponakannya supaya mengenal sejarah keluarganya. “Saya iri dengan keponakan saya, mereka hidup enak sekarang, lalu saya buat buku biar mereka tahu sejarah keluarga ini,”katanya.

Saat ditanya mengenai orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya, ia menjawab bahwa ibunya adalah theincridible person yang mengajarkan banyak hal. “Walaupun ibu tidak lulus SD tapi ia the incridible person yang selalu mengatakan bahwa hidup akan menjadi lebih manis apabila diperjuangankan dengan berdarah-darah,”tutur pria kelahiran 2 Desember 1974 tersebut.

Di awal kariernya di New York ia juga pernah sempet minder saat berbicara bahasa Inggris. “Dulu, waktu saya ngomong Inggris sering dibilang pardonme, mungkin karena aksen saya lucu kalinya, tapi bagi saya semakin diremehkan orang justru saya semakin ingin maju,” ujarnya.

Untuk menunjang kariernya, Iwan menerangkan bahwa ia selalu totalitas dalam berkerja. “Kalo orang bisa mengerjakan dalam dua jam, kita harus bisa 30 menit lebih cepat,”terangnya.

Rossy melanjutkan pertannyaan mengenai Indonesia, lalu pria kelahiran Batu tersebt mengatakan Indonesia ini negeri yang unique dan indah. “Di Indonesia itu kita memiliki banyak kultur, kalo ke Jogja makan gudeg, ke Jawa Barat makan serba ijo-ijo, dan itu tidak saya temukan di negara lain, lalu saya pun semakin jatuh cinta dengan Indonesia,” tandas peraih buku terbaik Jakarta Book Award 2011 ini.

Lebih lanjut, Setyawan memaparkan keputusannyauntuk balik ke Indonesia pada 2011 yang sempat dibilang salah bahkan ada yang bilang saya gila. “This is wrong decision ucap rekan saya, malah ada yang bilang Are you out of mind?Are you crazy?Namun rasa cintaku yang jernih pada Indonesia dan tuk tetap dekat bersama keluarga, sudah cukup menjadi alasanku,” paparalumni IPB jurusan statistika tersebut.

Waktu ditanya mengenai cita-cita, Iwan menjawab bahwa ia memiliki cita-cita menjadi hansip dan memiliki kamar pribadi. “Dulu itu, di desa saya yang punya seragam hanya satpam trus tali pinggangnya gede lagi, bagi saya itu coolditambah saya ingin memiliki sebuah kamar pribadi untuk belajar dan tidur,” katapencinta yoga ini.

Di akhir acara Iwan menambahkan satu-satunya cara mengubah nasib seseorang adalah pendidikan, oleh karena itu saya generasi muda sekarang terus berjuang menjadi seorang intelek. “The only way to change your future just education, orang keren itu bukan yang nongkrong di Sevel dan keluar masuk mal tapi orang yang kaya intelektual, maka jadilah orang kaya sejati yang kaya harta dan kaya intelektual” tambahnya.

Acara Rossy Goes to Campus ini juga dihadiri Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, novelist handal Iwan Setyawan dan dijamu langsung oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (cha-chan)

0 komentar:

Posting Komentar